1. Seserahan Adat Jawa:
Di Indonesia, khususnya di Jawa, seserahan dalam acara pernikahan pria ke wanita sangat diperhatikan. Seserahan adat Jawa biasanya terdiri dari siraman, sesaji, dan sejumlah barang simbolis lainnya. Siraman adalah wadah air yang dihiasi dengan bunga dan daun sirih, menggambarkan kesucian dan kebersihan. Sesaji berisi aneka jenis makanan tradisional yang melambangkan keberagaman rasa dalam kehidupan pernikahan.
2. Ranjang Pengantin Minangkabau:
Dalam tradisi Minangkabau, seserahan dihiasi dengan untaian manik-manik dan hiasan kain songket. Yang menarik, ranjang pengantin biasanya disertakan sebagai simbol kesetiaan dan keharmonisan. Sementara itu, berbagai jenis kue khas Minang juga turut menjadi bagian dari seserahan, menambah kekayaan rasa dan makna pernikahan.
3. Seserahan Melayu:
Pada tradisi Melayu, seserahan melibatkan bunga rampai, kue-kue tradisional, dan emas. Emas menjadi simbol keberuntungan dan kemakmuran. Selain itu, kain batik dan songket juga sering menjadi pilihan untuk melengkapi seserahan, menambah nuansa keindahan dan keberagaman budaya.
4. Kain Songket Bugis-Makassar:
Di Sulawesi, seserahan dalam tradisi Bugis-Makassar sering kali melibatkan kain songket yang indah dan berwarna-warni. Kain ini dihargai tinggi sebagai simbol keindahan dan kekayaan warisan budaya. Tambahan lainnya termasuk sirih, pinang, dan buah-buahan segar.
5. Tradisi Bali dengan Banten Penyucian:
Bali, yang terkenal dengan keindahan upacaranya, menyertakan banten penyucian dalam seserahan. Banten ini berisi aneka jenis bahan alami, seperti bunga, daun, dan air suci. Sebagai tambahan, adanya kain poleng yang melambangkan keseimbangan baik dan buruk dalam hidup.
6. Seserahan Sunda:
Adat Sunda juga memiliki ciri khas tersendiri dalam seserahan pernikahan. Selain siraman dan sesaji, seserahan Sunda sering kali mencakup tatakan berupa kantong kain yang dihiasi dengan hiasan emas. Ini melambangkan harapan kehidupan yang makmur dan berlimpah.
7. Seserahan Etnis Batak:
Etnis Batak, dengan kekayaan budaya yang khas, menghadirkan seserahan yang berisi ulos (kain tradisional Batak), sirih, dan pinang. Ulos dihargai tinggi sebagai simbol persatuan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Selain itu, terdapat juga aneka jenis makanan khas Batak yang melengkapi keseluruhan seserahan.