Setiap anak memiliki preferensi makanan sendiri. Mulailah dengan memahami jenis makanan yang disukai dan tidak disukai oleh si kecil. Dengan mengetahui selera anak, orang tua dapat lebih mudah menyesuaikan menu makanan yang disajikan.
Jangan takut untuk berkreasi dalam menyajikan makanan. Buatlah tampilan yang menarik dan penuh warna agar anak lebih tertarik untuk mencoba. Makanan yang disusun dengan kreativitas dapat meningkatkan selera makan anak.
Mengajak anak terlibat dalam proses memasak dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan. Anak mungkin lebih tertarik untuk mencicipi makanan yang mereka bantu masak. Selain itu, ini juga menjadi kesempatan untuk mengajarkan pentingnya makanan sehat.
Tetapkan jadwal makan yang teratur dan libatkan semua anggota keluarga. Suasana makan yang menyenangkan dan hangat dapat menciptakan pengalaman positif seputar makanan. Hindari distraksi seperti televisi atau gadget selama makan agar anak lebih fokus pada makanannya.
Tekanan berlebihan dari orang tua dapat membuat anak merasa tertekan dan tidak nyaman saat makan. Berikan dukungan dan pujian saat anak mencoba makanan baru, dan hindari mengkritik atau memaksa mereka untuk makan lebih banyak dari yang mereka inginkan.
Sajikan porsi makanan yang sesuai dengan usia dan kebutuhan gizi anak. Terlalu banyak atau terlalu sedikit porsi dapat menjadi faktor penyebab anak enggan makan. Anak-anak cenderung lebih nyaman dengan porsi yang sesuai dengan kapasitas perut mereka.
Buatlah suasana makan yang menyenangkan dan positif. Makanan bukan hanya tentang nutrisi, tetapi juga tentang kebersamaan. Ajak anak berbicara dan berbagi cerita selama makan untuk menciptakan hubungan positif dengan makanan.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, orang tua dapat mengatasi tantangan anak yang susah makan dengan cara yang santai dan penuh keceriaan. Ingatlah bahwa setiap anak unik, jadi cobalah berbagai pendekatan untuk menemukan cara yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan si kecil.